Alasan di Balik #AdiaLiburSetahun

Mari kita mulai dari tujuan gue dan Bagol mendidik Adia menjadi seorang manusia.
gue dan Bagol ingin Adia menjadi manusia yang bahagia, mandiri dan berani memutuskan sendiri sesuai dengan akhlak dan agama pada setiap keputusan kecil maupun besar di seluruh hidupnya. Sehingga kalo misalnya (amit amit), gue dan Bagol pergi meninggalkan dia, semua yang gue dan Bagol ajarkan akan berguna dan senantiasa bermanfaat, dia nggak takut dan bisa menghadapi kehidupan ini dengan penuh keyakinan teguh. InshaAllah, Amin.

Untuk menuju visi itu tentu saja dibutuhkan misi misi yang beriringan. Salah satunya adalah urusan belajar. Kita percaya belajar itu bisa dimana saja dan kapan saja, bukan hanya melalui sekolah. Sekolah adalah sistem, belajar adalah kata kerja. Gue dan Bagol pun sampai saat ini masih menjadi orangtua yang terus belajar, Belajar dari para psikolog, dokter, orang tua kami sendiri, komunitas, teman teman sampai para orangtua di instagram. Sehingga kami mencapai satu kesimpulan,


"Play is the highest form of research." - Albert Einstein.

Maka kami akan mengisi 6 tahun pertama usia emas dari kehidupan Adia dan Carra menjadi sebaik baiknya bermain sesuai dengan potensi dan minat mereka.

Bukan berarti kami anti sekolah, Adia sendiri menjalani proses play group dan TK, dimana kami survey dengan teliti setiap playgroup dan TK tersebut. Kami pastikan tidak ada pemaksaan kegiatan belajar yang berlebihan (misal : PR di rumah), bermain di sekolah masih yang utama, waktu sekolah yang sesuai, jumlah murid yang wajar dengan jumlah guru yang sebanding, lingkungan sekolah yang sehat (dan luas) juga jarak dari rumah yang tidak jauh.

Adia sendiri termasuk anak yang tanggung bulan. Dia lahir di bulan Oktober tanggal 10, sementara masuk sekolah itu biasanya ada di bulan Juli. Adia memulai playgroup di bulan Oktober berusia 3 tahun, Lalu lanjut di TK A ketika ia berusia 3.8 Tahun, Masuk TKB di usia 4.8 Tahun, lalu seyogyanya masuk SD di usia 5.8 Tahun. Masih di dalam lingkup usia emas 5 tahun, maka kami memutuskan untuk mengundur masuk SD menjadi tahun depan yaitu saat Adia berusia 6.8 tahun.

Adia bisa masuk SD, beberapa SD yang gue survey termasuk TKnya kemarin mau menerima Adia. Namun kami ragu, bukan ragu akan kemampuannya, tapi apakah kami akan memberikan kewajiban kami sebagai orangtua untuk memberikan yang terbaik pada setiap usianya kepada sebuah institusi ?

Apalagi dari beberapa SD yang kita survey itu, waktu sekolahnya adalah masuk jam 7 pulang jam setengah 2, pelajaran sudah padat sesuai kurikulum, dan ada ulangan umum! Wakwawww :D
Maka tekad kami bulat untuk meliburkan Adia, sempat ingin mengulang TK Bnya, namun kami ingin mengisi waktu tersebut dengan kegiatan yang belum pernah dia coba sebelumnya termasuk life skill yang ingin kami terus asah pada usianya saat ini.

Ya, Life Skill.
Menurut kami life skill ini penting dan bisa menentukan pembentukan kepribadiannya, Apa saja life skill ? mulai dari yang mendasar sesuai dengan usianya. Mandiri tanpa dibantu dengan asisten di rumah. Makan sendiri, Mandi sendiri, Merapihkan tempat tidur sendiri, Merapihkan mainan sendiri, Mengepel jika menumpahkan minuman, Sampai mencuci piringnya sendiri saat asisten di rumah pulang kampung. Kemarin gue juga ajarkan cara menyapu dan pemakaian mesin cuci. Nggak lupa kami selalu mengutamakan empati, peduli pada sesama dan lingkungan juga akhlak.
Semua itu nggak kalah penting dibandingkan dengan membaca tulis dan hitung.

Maka selain lifeskill, kegiatan Adia saat ini cukup beragam. Mulai dari les robotik, les berenang, les piano (dia teruskan sejak setahun yang lalu), taekwondo, balet, mengaji juga tetap melakukan persiapan masuk SD seminggu sekali oleh mantan guru TKnya :)

Adia sendiri cukup happy. Setiap ditanya ,
"Adia sudah kelas berapa sekarang ?"
"Adia lagi libur sekolah!"
LOL


Awal awalnya memang menanyakan kabar teman teman TKnya, tapi sekarang Adia punya temen temen baru juga di kegiatan yang diikutinya. Apalagi Adia juga punya sahabat yang libur setahun juga bernama Caca, jadi Piano sama Mengaji sengaja diikutkan bareng karna mereka senasib hahaha.

Oiya berikut adalah artikel yang menurut kami bagus menjadi bahan bacaan para orang tua :
Mengapa Finlandia mempunyai sistem pendidikan terbaik di dunia :
http://www.hipwee.com/feature/sekolah-cuma-5-jam-tanpa-pr-ujian-nasional-kenapa-orang-finlandia-bisa-pintar/
(mereka bahkan tidak boleh menyekolahkan anak sampai anak berusia 7! Adia libur 2 tahun apa ? :D)

Dibawah adalah foto foto Adia dan kegiatan yang diikutinya selama setahun ini.
Semoga dengan fase bermain yang lengkap, Adia juga tumbuh menjadi anak yang lengkap  :) dan kalo bisa sih jadi pemain filem ya nak. wakakakakk #AbaikanCItaCItaIbunya










Post a Comment

My Instagram

Made with by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates