Adia Si Anak Ayah

Kata pertama yang bisa Adia ucapkan dengan jelas, mempunyai arti sesuatu dan bisa juga memberikan instruksi adalah 'Nana'... yg berarti nenen. Lumayan bangga. #Halah
Kata kedua dan ketiga gue lupa apaan. hehe.
Tapi kata selanjutnya yg bisa dia ucapkan fasih, lantang dan,(yayaya terdengar sangat sayang sekali juga)  juga seringkali berulang ulang adalah... 'AYAH'.

Awalnya IRI BANGET. Gue terus terusan "memaksa" Adia untuk bisa mengucapkan ibu. Ga mau kalah dong. Kalo mau sombong sombongan, Adia gue yg melahirkan, gue yg susuin, harusnya dia juga bisa mengucapkan ibu dengan lantang dan penuh nada sayang, harusnya Adia lebih memilih gue! hahahahaha #SuamiIstriSaingan

Rasa iri dan sebel gue memuncak tidak hanya karna Adia lebih bisa memanggil Ayah, sepertinya.. Adia lebih suka jika digendong dan ditenangkan oleh ayahnya.... *terdengar suara hati hancur berkeping keping*
Bahkan ketika akhirnya Adia bisa mengucapkan Ibu, yang lebih sering dicari ketika tidak ada disekelilingnya itu adalah... Ayah... *Bunuh saja akuuuuu... Aku adalah Ibu yang gagaaallll....*

Ya emang sihhh tetep aja gue Ibunya. Yang masih bangun setiap malem buat menyusuinya... Yang terus memutuskan Adia harus makan apa ajaa... Yang juga mencatat setiap perkembangannya dalam Buku kesehatan... terus emm apalagi yah? Eh udah deng itu doang! Hahahha.
Sisanya semua sama Bagol. Mari kita hitung!
- Memandikan setiap Senin - Jumat = Bagol (Kalo gue Sabtu-Minggu aja. Well..Bagol lebih banyak mandiin emang -_-)
- Setiap Hari Adia bangun tidur, yang dia lihat adalah wajah Ayahnya. (gue tiap Sabtu Minggu doang) *Botakin rambut*
- Bagol kerja dari jam 9 - 4. Di dalam jam kerja itu Adia ngikut ke kantornya. Di luar jam kerja tersebut, Adia full dipegang Bagol. Walau sebetulnya kita punya Arini...

Oke. Posisi gue memang sudah kalah. *mengibarkan kaos Zara berwarna putih*
Tambah kalah telek karna, Bagol pegang Adia karna dia MAU. Bukan hanya karna itu kewajiban dia aja sebagai orang tua. Kayaknya peribahasa "Tugas Ayah ya menafkahi keluarga, Tugas Ibu ngurus anak aja" ga berlaku sama Bagol.Bahkan gue inget Bagol sempet bilang suatu hari,
"Kalo aku bisa susuin, Adia juga pasti udah aku susuin." wakkakakakakk.

Akhirnya... gue pasrah.
Sabtu Minggu Adia full gue pegang juga belom ada pengaruhnya. Mungkin lain kali akan gue coba ilmu susuk atau hipnotis biar Adia lebih sayang sama gue daripada ayahnya. *serem*

Menutup postingan ini, gue pun berfikir.. Mending lebih sayang ke Ayahnya toh daripada sama BabySitternya? :D
#PadahalEmangGakPunyaBabySitter

WOOOOOO!! SORAKIN WOOO!