Lalu gue tidur siang, dan Anak Anak naik becak sama Bagol ke Indomaret jajan... kehidupan masa kecil dari dulu ama sekarang gak berubah. Jajan aja udah girang hahaha.
Lalu gue sebel banget, kemarin itu adek Carra untuk pertama kalinya makan Chitato.
Pagi ini di hari kedua kita bangun, adek Carra badannya sumeng 😩 (pengen gue bakar rasanya pabrik Chitato se Indonesia, tapi entar ditanya balik sama pabriknya. Lah elu kenapa sebagai ibu ngasih makan Chitato 😭)
But Alhamdulillah, she still can enjoy this day with us. Thank you adek 😘
Tempat wisata yang pertama kali kita datangi adalah Keraton Kasepuhan. Jadi di Cirebon itu ada dua keraton, satu Keraton Kasepuhan , satunya lagi Keraton Kanoman.
Dua duanya ini dibangun atas tipu muslihat Belanda yang ingin mengadu domba Kakak Adek sultan Cirebon kala itu. Jadilah Keraton Kasepuhan buat kakaknya, Keraton Kanoman buat adeknya .
Karena gue adalah seorang Kakak, maka gue datengnya ke Keraton Kasepuhan aja, gak usah ke Kanoman hahaha #TeamKakak
Nah tips dari gue kalo datang ke tempat penuh makna sejarah kayak begini, pake guide deh. Jadi bisa tau ceritanya secara detail dan menyeluruh. Kayak guide kita kemarin adalah pak Munggal, beliau adalah abdi dalam Kesultanan yang sudah mengabdi sekian lama disana. Orangnya baik hati dan cara menjelaskankannya pun mudah dimengerti. Semoga sehat terus ya Pak Munggaalll...
Kita barengan Pak Munggal |
Saat pertama kali memasuki Keraton Kasepuhan |
Kalo nggak salah ini adalah tempat dimana pegawai kesultanan di depan gerbang tidak dapat menyelesaikan masalah rakyat (yang terlaulu pelik) maka dibawalah rakyat tersebut ke Langsar Alit ini |
Saat Pak Munggal menjelaskan fungsi fungsi tempat di keraton kepada kami |
Bangunan di dalam Siti inggil juga, dimana mentado tempat Sultan melihat latihan para prajuritnya, |
Disini Pak Munggal bertanya.... Ayooo mana Batu bata merah yang asli atau yang sudah dipugar/direnovasii? Tau bedanya nggaakk? haha. Jawabannya akan gue kasihtau dibawah yaaa |
Masuk ke dalam area utama Keraton Kasepuhan. Disini terdapat taman Dewandaru (yang di tengah itu), bangunan induk Keraton dan beberapa bangunan lain |
Arsitektur perpaduan antara budaya China juga Belanda |
1. Seluruh Keraton yang ada di Cirebon itu pasti menghadap Utara, lalu di sebelah Barat terdapat sebuah Masjid besar (walau di dalam Keraton juga terdapat langgar yaitu mushala mushala dimana warga keraton dapat shalat berjama'ah)
2. Bangunan di Keraton Kasepuhan sudah mengalami beberapa pemugaran. Namun sesuai undang undang, pemugaran dapat dilakukan asal tidak meninggalkan keaslian dari bangunan tersebut. Nah bedanya bangunan tembok bata merah yang ada diatas itu apa?
Jadi kalo yang asli itu nggak ada jarak antara satu bata dengan bata yang lainnya. Nggak ada jarak itu berarti nggak ada semen! Kok bisa ya hahaha. jadi orang jaman dulu itu menggunakan getah aren atau putih telur burung laut untuk menempelkan batu bata itu loooo....
Gue mikirin mereka mecahin telor satu satu.....
3. Lalu Sultan Cirebon sekarang masih ada nggak, wa? MASIH GAES!
Namanya adalah Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat SE. Beliau bertahta dari tahun 2010- sekarang. Sultan Cirebon sudah tidak memiliki posisi politik lagi di pemerintahan, namun beliau merupakan simbol bagi kota Cirebon.
Ohiya, beliau juga sama kayak kita lo.. kerja jugaaa jadi PNS di pemda hihihi. Tapi pulangnya ke Keraton iniii.. Yes, beliau dan keluarganya masih tinggal di Keraton Kasepuhan ini.
Oke, tiga aja ya. hahahaha
Dari Keraton kasepuhan kita beres jam 11.30. Cuaca udah panaaasss banget gue lupa bawa topi -_-
Buat bikin adem kita naik becak keliling sebentar lalu balik ke mobil. Anak Anak tidur siang maka mariiii kita ke pusat Batik Trusmi Cirebon! Cirebon memang juga terkenal dengan batik yang dimiliki, yaitu batik dengan motif Mega Mendung.
Trusmi ini terkenal banget kayaknya. Di lokasi itu selain terdapat toko batik yang luaaass, ada food courtnya juga tempat untuk melihat sajian tari topeng (tari daerah khas Cirebon). Saat itu udah rameee bener banyak orang memilih milih baju. Dibilang murah banget ya nggak juga, ada juga yang mahal sesuai dengan kualitas batiknya. Gue sendiri akhirnya cuma lihat lihat doang nggak beli apa apa.
Beres lihat lihat, anak anak sudah bangun. Makanya saatnya kita cari makan siang. Empal Gentong dan Empal Asem to the rescue!
Cuaca yang makin panas bikin adek Carra makin nggak nyaman sama sumengnya. Maka setelah makan siang ini, dia minum deh paracetamol 😢
Tapi makanan makanan ini ENAAAAKKK |
TAHU GEJROT ITU SUBHANALLAH |
Sore itu kita datang ke Pelabuhan Cirebon. Awalnya sih mau datang ke Nasi Jamblang Pelabuhan atas rekomendasi teman... tapi tutupppp
Yaudah main ke Pelabuhan aja yokkk!
pas masuk kita tanya sama satpamnya "Pak boleh masuk gak? Anak Anak mau lihat kapal laut."
"Oh boleh bu silahkan. Paling bayar masuknya aja." *Selipin ceban* 😝
Di dalam banyak kapal kapal sedang parkir.. langsung ngomong lagi ke penjaga kapal
"Paaakk boleh naik kapal nggak paaakk?"
"Silahkan bu! Tapi pegangin anaknya ya soalnya kemaren ada yang nyebur!"
Masha Allah!!
nggak kerasa kita menghabiskan tenggelamnya matahari di tempat ini |
Setelah beres main main, kita tutup penuhnya kegiatan hari itu dengan semangkok nasi Lengko. Juga 5 tusuk Sate Kambing. nggak lupa kerupuk aci :D
What a wonderful day 😊
A perfect closure in a plate of Nasi Lengko |
Post a Comment