Marmut Merah Jambu in My Point of View

Halo!
Okay gue telat untuk membahas ini mungkin. hehe.
Tapi seperti kata pepatah lebih baik telat daripada tidak sama sekali, theenn here we go!


Pertama kali, jujur, gue memang bukan salah satu penggemar gilanya Raditya Dika. Altough yes, from 2008 his blog has become one of my 'brain speed dial blog' i care to visit everytime im going bored in the office. dan setiap gue mebaca tulisannya dari waktu ke waktu, gue menyadari satu hal. Dia belajar, ya semakin banyak Raditya Dika menulis, semakin bisa kalimat dan kata katanya menyampaikan sesuatu, semakin bisa gue membayangkan dan akhirnya.. bikin gue ketawa ngakak.

No offense, waktu itu gue mencoba beli 1 bukunya yg sudah difilmkan juga, menurut gue buku Kambing Jantannya jelek. kadang gue bingung, yang lucu apanya ya? yang bikin orang orang ngefans sama dia apa ya? dan pertanyaan pertanyaan itulah yg bikin gue terus penasaran.
Sampai dia bikin twitter. Kemampuan belajar Raditya Dika makin hebat! dia ga hanya bikin twitter buat sarana para entertainer buat lebih deket sama fansnya, tp dia justru bisa lebih mengeksplorasi kemampuan menulis dalam keterbatasan 160 karakternya disitu.
Hampir aja pertanyaan" gue diatas kejawab. .

Sampai dia bikin Marmut Merah Jambu,
Well, gue emang cuma punya 1 bukunya sebelum Marmut Merah Jambu ini, tapi bukan berarti kalo gue ke Gramedia suka intip intip baca bukunya yg lain (yang menurut gue tetep ga lucu juga hehe).
Menurut gue, Marmut Merah Jambu ini welldone! Tidak sempurna menjawab seluruh pertanyaan gue tapi menurut gue dia laki banget (dan cukup berhasil) buat menjawab tantangan masyarakat kaya gue yg menganggap dia ga begitu lucu. hihihi
As i said over and over, dia terus belajar. Pembelajarannya ga pernah gagal dan selalu bikin gue cukup puas.


And last, keep give me the answer dude.
And keep writing. :)