Kelanjutan Kakak Adia Periksa Mata

Melanjutkan Adia periksa mata di post ini maka kemarin kita datang di Jakarta Eye Centre. Tepatnya ke Pedriatic Opthalmology yang bernama dr Devina Nur Annisa, SpM. Terakhir ke JEC 4 tahun yang lalu, gue cukup kagum dengan pelayanan yang JEC punya saat ini.

Gue booking jadwal dan memilih dokter hanya lewat aplikasi di IOS. Aplikasinya mudah sekali untuk pengguna, setelah berhasil gue menelpon untuk memastikan kembali dan ternyata pendaftaran gue sukses! Senang deh rasanya kalo daftar ke rumah sakit gak lelet begini hahaha.


Sampai disana Adia diperiksa hingga dua kali oleh petugas JEC untuk memastikan mata Adia. Baru setelah pemeriksaan awal selesai, kami masuk di pemeriksaan dokter. Di ruangan dokter pun Adia diperiksa kembali. Disana kami juga diberitahu bahwa Adia menderita astigmatisma atau yang kita kenal sebagai silinder sebesar 1.5 masing masing pada mata kanan dan kirinya.
Silinder ini disebabkan oleh kelengkungan yang tidak sempurna pada mata dan murni karena genetikdan bukan disebabkan oleh faktor eksternal seperti gadget atau pencahayaan yang kurang ketika membaca. Namun dr Devina menambahkan bahwa tidak ada salahnya untuk membatasi screen time pada anak dan lebih banyak untuk dijadwalkan main di luar.

Adia sendiri sebelumnya tidak mengeluh apapun pada matanya. Dia tidak memicingkan mata, tidak mengeluh matanya buram ketika di kelas dsb. Pokoknya emang karena gue iseng memeriksakan matanya deh! Sungguhan karena intuisi. yang nyatanya intuisi ini ada hasilnya :(

Rasanya gimana, wa? Rasanya cukup terkejut dan kasihan Adia harus menggantungkan dirinya kepada kacamata seumur hidupnya kayak gue :(
Tapi gue bersyukur hal ini bisa diketahui sejak awal sehingga gue juga bisa menanggulanginya sejak dini juga :)
Adia sendiri biasa biasa aja saat tahu dia wajib pake kacamata mulai saat ini. Dia bilang senang karena mirip sama ibu pake kacamata juga :")


Hari Sabtu kita periksa mata, besok Minggunya gue langsung ke dr Specs buat beli kacamata. Disana gue juga sekalian periksa matanya Adek Carra yang juga memiliki silnder 0.5. Memang masih kecil jika dibandingkan dengan Kakak Adia, namun gak ada salahnya untuk dipakai juga.

Saat membeli kacamata gue juga memilih lensa yang memiliki blue light system, sehingga mata mereka tidak terlalu terpapar sinar kurang baik yang didapatkan dari TV juga gadget.


Inilah kacamata pilihan mereka. Selamat memakai kacamata adik dan kakak!
Ibu juga akan menyiapkan diri dan hati , untuk dijudge sama orangtua lain memberikan gadget yang terlalu banyak sehingga anaknya pada pake kacamata dari kecil. Ibu juga males lah ngejelasin kalo silinder beda sama minus, biarin aja bebassssin daah. HAHAHAHA.


Post a Comment

My Instagram

Made with by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates