Commuter Line

Memasuki bulan Maret ini, gue akan bercerita mengenai pengalaman menaiki Commuter Line. Commuter Line adalah nama dari sistem transportasi kereta api listrik (KRL) dalam kota Jakarta yang gue naiki setiap harinya. KRL dibagi 2 jenis yaitu Commuter Line dan kereta Ekonomi. Waktu tempuh serta penuh sesaknya sama, namun yang membuatnya berbeda adalah : harga daaannn ada orang naek di atap keretanya atau enggak :D

Gue menaiki Commuter Line seharga 6000 sekali jalan (kalo karna ekonomi hanya 1000 IDR). Capek jelas, karna penuh banget. Pernah suatu hari saking penuhnya, gue liat ada yang jarinya kejepit pintu hingga berdarah (sumpah emang ngeri!) atau salah satu kakinya kejeblos antara peron dan pintu kereta yang memang masih ada celah lebar (hiiiiii).
Banyak yang bilang sama gue kalo mereka males naik kereta karna ga tahan sama seluruh keadaan itu.

Kalo gue sendiri, gue seneng naik kereta juga bukan karna seluruh keadaan ini :D
Gue seneng karna gue suka memperhatikan banyaknya karakter pengguna KRL, biar bikin gue tetep inget, bahwa masih banyaaaaakkk yang berjuang buat hidup di kerasnya ibu kota Jakarta.

Contoh :
Commuter Line Depok - Tanah Abang 6.38 pagi
Cewek A : "Gue seneng kerja di pabrik yang sekarang. gajinya gede."
Cewek B : "Emang berapa?"
Cewek A : "1 juta!!"
Cewek B : "Hahh beruntung bangettt loo! mau dong gue kerja disana!"

Nah! Mereka yang punya gaji sejuta perbulan aja (dipotong 240 ribu buat naik kereta PP) udah seneng banget. Gimana gue gak langsung semangat kerja tuh denger percakapan mereka! Hehe.

Atau misalnya gue gak kebagian kereta Commuter Line dan pilihan yang ada hanya naik kereta Ekonomi. Keadaan di dalam kereta tentu saja berbeda dengan Commuter Line. Karna seperti yang gue bilang tadi harganya pun hanya 1000 IDR (disubsidi pemerintah) maka penumpang yg terlihat selain ababil yang langsung manjat ke atap kereta biar disangka keren padahal bentar lg mereka bisa mati krn jatoh kepleset adalah banyaknya pedagang yang membawa keranjang besar berisi jajaannya. Beberapa dari mereka bahkan tidak memakai alas kaki, Tapi mereka tetap gak kenal lelah buat cari uang! Sekali lagi, bisa punya sepatu yang layak buat bekerja sudah bikin gue bersyukur.

Disamping capeknya gue naik Commuter Line, gue bisa melihat kenyataan yang ada di depan mata gue sendiri. Terus menyadarkan gue tiap harinya bahwa perjuangan setiap Jakartans mencari nafkah emang ga mudah, tapi mereka bisa tetep semangat dan ketawa dengan itu semua. Nah masak gue gak bisa! Hehehe

Nih penuhnya orang mau naik kereta pulang dari Stasiun Sudirman!

Berjuang mengantri di antara kerumunan ini? Kaga takoottt!! hahaha

Post a Comment

My Instagram

Made with by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates