2nd Birthday Letter

Dear Adia,

Hari ini bertambah lagi umurmu, nak. 2 Tahun sudah juga Ibu menjadi orang tua. Rasanya.... berkah yg tak ternilai.
Ini cita cita Ibu sedari dulu. Mempunyai anak dan suami di usia yang menurut ibu sesuai, berjuang memberikan yang terbaik, persis seperti yang dilakukan oleh Nin, Kakiang, Umi dan Aki kamu kepada Ayah dan Ibu. Kami sama sekali tidak merasa kerepotan, waktu berkurang atau menyesal langsung hamil dan memiliki anak. Kamu adalah doa Ibu (dan ayah) yang terjawab sempurna dari Allah.

Di usia ke 2 tahun ini juga rencana Ibu akan selesai menyusui Adia.
Adia adalah anak yang sangat pintar dan tidak pernah sekalipun ingin menyusahkan Ibu. Waktu Ibu harus menginap di luar kota karena pekerjaan, Adia tidak rewel tidur berdua saja dengan Ayah. Ketika Adia sakit, jatuh, tidak bisa tidur atau apapun, Adia hanya memeluk ibu sambil meminta disusui dan semuanya selesai tanpa Ibu harus bersusah payah. Begitu pula beberapa minggu terakhir, ketika Ibu terangkan bahwa Adia sudah tidak bisa 'nana' lagi karna mau menginjak 2 tahun, Adia tidak lagi meminta tapi selalu berbinar semangat ketika Ibu tawarkan.
dan sudah 3 hari belakangan ini, Ibu berusaha terus menerangkan bahwa kita tidak bisa menyusui, lalu Adia akan menangis kencang sambil menggelengkan kepala dan bersuara serak mengatakan tidak.
Sampai malam ini, Ibu tidak menawarkan nana sama sekali, dan Adia menangis meraung raung serba salah, tapi tetap tidak meminta nana sama Ibu. Terimakasih nak. Untuk mengerti namun belum bisa memahami.
Kita akan melepaskan hal ini bersama ya. Jika Adia siap, Ibupun akan siap.

Karena, cuma disaat menyusuilah kita bisa bercanda bukan?
Bercerita apa yang ibu alami seharian di kantor dan di Jalan. Apakah itu KRL yang mogok, pekerjaan yg menumpuk, makan siang yang menyenangkan. dan reaksi Adia hanya bertanya,
"Ada apa?'
Lalu Ibu tertawa dan menerangkan kembali apa maksud cerita Ibu. Tak apa nak, seribu kali pun Ibu akan mengulang cerita tersebut jika kamu memintanya.
Hanya disaat menyusui pun, Ibu bisa membuat ayah iri.
Karena Ayahlah yang setiap hari bisa bersama Adia. Tahu apa saja perkembangan baru perkembangan Adia. Tahu Iklan kesukaan Adia (Teh Pucuk Harum dan Energen), Tau Adia sudah bisa berhitung sampai lima, Tahu maksud ucapan Adia, dan sering membuat Adia tertawa.

Maafkan Ibu nak belum bisa hadir 24 jam di samping Adia.
Maafkan Ibu jika Sabtu Minggu pun Ibu masih bekerja.
Atau beberapa kali Ibu pulang malam sekali sehingga Adia tidak bisa menyambut Ibu di depan pintu pagar karna Adia sudah tidur.
Maafkan Ibu karena masih  punya tugas untuk kehidupan Adia yang lebih baik dan mimpi sendiri yang harus diraih. Maafkan atas ketakutan dan ego Ibu yang terkadang tidak berdasar dan mengorbankan untuk tidak ada di sisi Adia selama itu.

Beruntung sekali kita mempunyai Ayah, nak.
Percaya pada Ibu, Ayah adalah lelaki paling hebat yang pernah Ibu temui (selain kakiang tentunya)
Tunduklah pada ayahmu, dan yakinlah bahwa ia adalah malaikat pelindung terbaik untukmu, untuk Ibu, untuk kita.
Ayah adalah laki laki yang sabar, dewasa dan tidak pernah letih untuk mendengarkan Ibu dan kamu. Contohlah ayah jika kamu besar nanti. Contoh semua sifat pemimpinnya, dan yang lebih penting, hidup sederhananya.

Ibu yakin kita akan hebat jika tetap bisa saling menjaga satu sama lain.
Happy Birthday, Kei Radhiyya Akbar.


Yours always till death do all of us apart,
Ibu.

6 comments :

  1. Wow, terharu bacanya..
    Salam kenal yah :)
    Saya juga busui, bln dpn anak saya br akan ulang tahun,smoga bs menyusui lancar jaya smpe usia 2thn :)

    ReplyDelete
  2. @ Yeye : Pasti lancaarrr.. nikmatin aja prosesnya :)

    ReplyDelete
  3. happy b'day adia.. :)
    d'Ra nyusul bulan depan.. :)

    ReplyDelete
  4. Waaaa Time Flies ya udah ulang tahun aja :) Makasih tanteeee

    ReplyDelete

My Instagram

Made with by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates