Menjadi Seorang Ibu

Kata orang menjadi seorang ibu itu naluriah.
"Nanti juga bisa sendiri." Ibu sering mengulang kata"nya.
Jadinya gue tenang. Itu proses hidup, semua perempuan pasti bisa. Batin gue.

Namun ketika gue menjalaninya, Jadi ibu itu ternyata... pengorbanan.

Pengorbanan untuk tidak lagi bisa keramas berlama lama sambil menyanyikan lagu favorit karna Adia sudah duduk menunggu di pintu kamar mandi.

Pengorbanan untuk terbangun setiap dua jam karna Adia minta susu, atau ia sedang mimpi buruk atau tidurnya tidak nyenyak.

Pengorbanan untuk menahan kantuk yg sedemikian hebat karna Adia masih ingin bermain.

Pengorbanan untuk tidak memakai banyak aksesori dan pakaian yang ribet (apa iniiii  :))) ) karna tahu seharian bakal menggendong Adia, dan ia akan terganggu.
Bahkan ketika masih menyusui, pengorbanan untuk lebih memilih pakaian yang ada bukaan di depan agar lebih mudah.

Pengorbanan untuk berusaha tetap tenang dan tidak panik namun tetap menangis ketika Adia sakit,  lalu berdoa jika bisa sakit ini ditransfer, lebih baik saya yang sakit Tuhan daripada dia.

Pengorbanan untuk tidak lagi bisa menghabiskan waktu bersantai santai, membaca majalah dan membuat prakarya dari guntingan hurufnya.

Pengorbanan untuk tidak lagi bisa berciuman yg lama dengan suami dimanapun dan kapanpun XD

Pengorbanan untuk tidak tahu lagi apa saja film terbaru yang ada di bioskop.

Pengorbanan untuk tidak lagi bisa ikut karokean setiap minggu bersama teman teman setelah jam kantor usai.

Pengorbanan untuk tidak mengejar prestasi, karna, harus memompa ASI setiap 4 jam sekali dan segera pulang ketika pekerjaan selesai agar tidak sampai terlalu malam.

Pengorbanan untuk tidak mengambil kesempatan yg ditawarkan, karna, gue telah memilih bahwa Adia adalah kewajiban dan bukanlah pilihan yg bisa dipertimbangkan.

Pengorbanan untuk tidak lagi fokus mengejar cita cita, karna saat ini, Adialah yang lebih penting dari segalanya.


Semua ini membuat gue akhirnya mengerti dan menyadari, Ibu gue telah memberikan pengorbanan lebih besar daripada ini semua untuk memberikan gue sebuah kehidupan yang berharga dan bahagia. Selama hampir 28 tahun lamanya.

Tidak. menjadi seorang  Ibu bukanlah sebuah naluriah ternyata.

Menjadi Ibu terbaik butuh lebih dari sekedar 'nanti juga bisa'.
Hal tersebut adalah pilihan dan usaha (keras!).
Maka, terimakasih bu :)
Untuk tetap bekerja disaat seharusnya engkau bisa berkelana dan tertawa.
Untuk tetap menabung uang kuliahku disaat seharusnya engkau bisa berbelanja.

Untuk selalu setia ada, untukku,  disaat seharusnya engkau bisa meraih cita cita.



Post a Comment

My Instagram

Made with by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates