Co-Sleeping Weaning

Gue sangat menikmati tidur bareng sama anak, rasanya bahagia liat dia tidur di samping kita sambil gue usap rambutnya. Apalagi saat menyusui, perasaan sudah membuat anak nyaman justru bikin gue merasa lebih aman. Tahu kita ada di sampingnya ketika dia mempunyai mimpi buruk, atau mungkin petir dan hujan deras di malam hari. Menurut gue, anak harus tidur bareng sama orangtua pada awal kehidupannya. Biar dia tenang, percaya diri , juga menguatkan ikatan.. sampai akhirnya dia siap untuk tidur terpisah dengan kita.

Semua sudah Bagol dan gue persiapkan sebetulnya.
Usia dua tahun selesai menyusui, gue Bagol juga Adia sudah pisah kasur walau masih di dalam kamar yang sama. Gue dan Bagol bergantian menemani di kasur itu, kalo Adia sudah tidur baru kita pindah bedua lagi hihihi.
Lalu pas gue mau rencana hamil tahun lalu, baru deh menyiapkan kamar Adia yang letaknya persis di samping kamar kita dan ada connecting doornya.
Gue siapkan dekorasinya (Thomas sama Disney), gue beliin seprei tokoh favoritnya (Thomas & Cars), gue juga pindahin mainan ke kamarnya semua. Tidak lupa di depan pintu kamar gue tulis : ADIA. Maksudnya itu kamar kepunyaan Adia gitu.

Lumayan berhasil, Adia mau bobo disitu asal sama Ayah. Alhasil selama hamil Adik Carra gue suka tidur sendirian hahaha. Atau bisa juga gue panggil Bagol buat nemenin karna kadang gue suka ketakutan sendiri -___-, jadi Bagol deh bolak balik sepanjang malem :D

Selama itu kita juga memberikan sugesti positif ke Adia layaknya waktu dia weaning with love. Bahwa Adia sudah besar, sebentar lagi akan menjadi seorang kakak, Adia bisa tidur sendiri, tuh Doc McStuffin, Mickey Mouse atau Jack & The Pirates tidur di kamarnya sendiri :D

Ketika Adik Carra lahir, kita pun nggak memaksa Adia buat tidur sendiri. Adia tetep tidur ditemai ayah, dan gue tidur sama Adik Carra. Adia juga bilang,
"nggak mau ah bobo sama Adek, abisnya Adek berisik!" :P

Waktu Adia ulang tahun, gue membuka hari dengan,
"wahh Adia sudah umur 4 tahun sudah waktunya bobo sendiri!"

Disitu Adia terlihat cukup kaget, lalu berangkat ke sekolah dengan sedih. Bener dugaan gue, sampe di sekolah dia nangis karna bilang nggak mau bobo sendiri. Salah gue, terlalu memaksa Adia.
Lalu gue peluk dia dan bilang semuanya akan baik baik saja. Adia nggak perlu tidur sendiri kalo Adia belum siap, kita akan jalani ini sama sama. Maafin ibu ya, kak :)

Lalu tepatnya 3 hari yang lalu, Adia bilang :
"Mulai hari ini, Adia mau bobo sendiri. Ayah bobo aja sama Ibu dan Adek."

Gue kaget, Bagol apalagi. Entah kapan keberanian itu tiba" muncul dari dirinya, padahal semenjak terakhir dia menangis gue nggak pernah menyinggung lagi tentang bobo sendiri.
Beneran dong malam itu gue matiin lampu kamarnya (namun connecting door terbuka), dan dia tidur sendiri sampai pagi ;')
Ya ampun Adia, you're such a big girl now :')

Sampai hari ini Adia masih bobo sendiri malam hari. Siang hari juga kadang kadang sendiri kadang" sama adek. Gue kangen, Bapaknya yang lebih galau. Kayak abis diputusin pacar gitu lo. HAHAHA.

This Photo Taken A Day Before Her Brave Decision.
Thank you, Kakak. Co Sleeping with you was a true happiness. But seeing you taking your own decision was an endless proud :)

Post a Comment

My Instagram

Made with by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates