Review : Museum MACAN for the Kids

Jadi hari ini adalah hari Jumat dan gue mengambil cuti sehari agar bisa seharian sama Kakak Adia dan Adik Carra. Mereka nggak meminta gue untuk melakukan ini, tapi ketika mereka tahu akhirnya gue yang akan menggantikan tugas Bagol selama ini (walau hanya sehari), mereka seneng nggak ketulungan!

Maka ketika sekolah selesai pukul 11.40, kita bertiga langsung pergi ke Museum MACAN (Modern and Contemporary Art in Nusantara). Museum yang sudah hits dari 3 bulan yang lalu ini sedikit mencuri perhatian gue, namun gue terus berfikir, apakah cocok didatangi sama anak anak?

Gue pun menunggu saat yang tepat. Gue membaca dahulu review dari teman teman yang sudah datang kesana bersama anak anaknya , belajar bagaimana sebuah museum modern kotemporer seperti ini bisa dinikmati semestinya (karena gue sendiri pun nggak tau gimana! hahaha) lalu akhirnya gue juga memutuskan bahwa weekday adalah waktu terbaik untuk datang karena tidak terlalu ramai.

Harga tiket masuknya adalah 50,000 untuk pengunjung biasa, 30,000 untuk anak anak diatas 3 tahun lalu 40,000 untuk lansia. Jadi total gue membayar 110,000 dan diberikan semacam booklet yang dapat memandu kita untuk menikmati isi museum. Saran gue : baca bookletnya dengan seksama, karena berguna banget ternyata!


Booklet yang diberikan
Isi booklet untuk anak anak
Ruang pertama yang kami jelajahi adalah Ruang Seni Anak atau bahasa kerennya The Children Art Space. Ruang seni ini bertema Taman Apung. Taman Apung ini adalah merupakan sebuah instalasi seni yang khusus dibuat oleh sang seniman, Entang Wiharso, yang mengajak kita untuk melihat alam sekitar dengan pandangan yang berbeda. Anak anak diberikan beberapa kegiatan disini yaitu mengarsir  selembar kertas dengan pensil pensil warna di atas alas alumunium yang terdapat berbagai bentuk dari burung, monyet, bunga juga manusia. Dengan tema yang sama, anak anak juga dapat membuat mahkota dengan menempelkan beberapa ornamen juga mewarnainya.



Instalasi seni yang mengagumkan!

Anak anak dan mahkota karya mereka.
Setelah menghabiskan waktu cukup lama di taman apung, kami bergerak masuk ke dalam area museum itu sendiri. Satu hal yang pasti, banyak staf yang terlibat dalam menjaga museum ini. Mereka benar benar memastikan bahwa kita -orang tua- membaca peraturan yang ada, beberapa di dalamnya yang penting adalah tidak boleh berisik, tidak boleh berlarian, tidak boleh berfoto menggunakan flash juga tidak boleh memegang karya seni. Anak anak juga harus paham hal ini, mereka harus belajar bagaimana cara menghargai sebuah karya. Bagaimana caranya?

Karena tentu saja yang namanya anak anak pasti ada yang namanya keinginan untuk mengeksplorasi, Adia sendiri sempet berlari dan menimbulkan sedikit suara, lalu bapak penjaga langsung mengingatkan dengan ramah kepada kita. Abis itu kita kalo ngomong bisik bisik aja hahaha.
Sambil berjalan menikmati lukisan gue ceritakan bahwa setiap karya itu mempunyai artinya masing masing, proses yang memakan waktu tahunan, bahkan sebuah ide gila yang ternyata menjadi kenyataan. Sehingga dari hal hal tersebut, untuk memasuki sebuah ruangan pameran pasti ada peraturan yang harus diikuti. Adia dan Carra mengangguk ngangguk tampak mengerti atau enggak kali ya hahaha

Namun menurut gue kembali lagi, kita orangtua yang paling mengenal anak yah, kalo kiranya punya anak yang sangat aktif dan belum dapat diberi pemahaman seperti diatas, mungkin akan lebih baik menunda hingga usianya tepat.

Dibangun di atas tempat keren seluas 4000 metre persegi, semangat dari museum ini adalah memberikan akses kepada publik (baca : gue yang gak pernah liat ginian hahaha) untuk menikmati koleksi seni modern dan kontemporer dalam program" seru yang ditawarkan dan special event yang terus berkembang. Mengusung tema Art Turns, World Turns, museum ini lahir dari kolektor seni / pengusaha bernama Haryanto Adikoesomo (sampai tulisan ini diturunkan, beliau adalah President Director of PT AKR Corporindo Tbk,  sebuah perusahaan logistik dan trading in chemicals and petroleum, sebuah perusahaan yang gue kenal baik karena gue meperjual belikan obligasinya hahaha). Beliau membutuhkan waktu 25 tahun untuk mengumpulkan 800 karya seni yang dipamerkan disini. Berkat kecintaan beliau akan senilah, yang membuat museum MACAN ini menjadi museum seni kontemporer pertama di Indonesia! (gue nulisnya aja merinding padahal terpapar seni kayak gini sebelumnya juga gak pernah ! hahaha #ciyan)

Setelah masuk, kami langsung antri menuju instalasi seni karya Yayoi Kusama, the famous Infinity Room.

Antrian untuk masuk Infinity Room hari ini sangat bersahabat, Hanya ada 3 orang di depan kami, waktu masuk pun dibatasi yaitu 45 detik saja.



Sebelum masuk kesini kami diberitahu bahwa hanya maju hingga titik kuning saja, mohon jaga agar anak anak tidak kemana mana karna di samping kiri kanan adalah air. Btw.. bagus banget ya instalasi seni ini 😭😭

Instalasi Seni favoritnya Adik Carra 😆

Karya seni favorit gue karya I Nyoman Masriadi yang berjudul ; JULING (Cross-Eyed)

Petunjuk untuk anak anak yang seru!

Instalasi Seni favorit Kakak Adia katanya

Ini karya seni favorit gue juga




Intinya seluruh koleksi dari museum ini, walau sungguh, pengetahuan gua akan seni ini cetek banget, adalah... MIND BLOWING!! Gue sangat senang meluangkan waktu kesini bersama anak anak, anak anak juga senang karna pengetahuan seninya dapat terstimulasi sejak dini, mereka belajar bahwa seni itu 'out-of-the-box' dan yang nggak kalah penting yang sudah gue sebutkan dia atas adalah mereka dapat belajar adab dalam menghargai sebuah karya 💙

Tips dari gue jika berniat kesini adalah : cek instagram dan website mereka secara reguler, karena selain dapat memberi tiket secara online sehingga kita nggak perlu mengantri, di dalamnya terdapat banyak informasi program seru yang mereka tawarkan untuk anak anak, misalnya setiap Kamis pukul 10 pagi mereka mempunyai program permainan Seni Inderawi dan Dongeng bersama Ganara Art Studio. Mereka juga mempunyai tur khusus anak setiap hari Minggu pukul 2 siang dan Tur keluarga setiap Sabtu pukul 10 pagi (kunjungi situs mereka untuk pendaftaran turnya ya). Dilengkapi ruang menyusui yang nyaman, Museum Macan sungguh sebuah museum yang bisa menjadi pilihan untuk keluarga !


Museum Macan 
@Museummacan
AKR Tower Level MM
Jalan Panjang No. 5 Kebon Jeruk
Jakarta Barat 11530
Indonesia

Tuesday - Sunday
Closed Every Monday
10 AM - 7 PM

Ticket Sales Closed at 6 PM
Queue for Infinity Room closes at 5 PM




Post a Comment

My Instagram

Made with by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates